Digitalisasi UMKM di Indonesia dengan Payment Link

Digitalisasi UMKM dengan Payment Link

Digitalisasi UMKM adalah langkah penting ekonomi digital Indonesia semakin tumbuh melalui produk unggulan UMKM semakin dikenal luas.

UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) memiliki peranan penting dan strategis dalam struktur perekonomian Indonesia. UMKM memberikan sumbangan besar PDB (Produk Domestik Bruto) dengan berkontribusi sebesar 61% atau setara Rp8.573,89 triliun terhadap PDB Indonesia yang lebih besar dibanding usaha skala besar.

UMKM juga berperan dalam memperluas kesempatan kerja dan penyerapan tenaga kerja. Hingga tahun 2023 terdapat 65,2 juta UMKM dengan kategori konvensional dimana 19,4 jutanya merupakan pelaku UMKM digital.

Masih banyak UMKM yang belum beralih ke digital dalam memasarkan produk dan memperluas pasarnya. Dibutuhkan peran serta banyak pihak dalam membantu digitalisasi UMKM ini.

Tujuan dari digitalisasi UMKM adalah untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan akses pasar bagi UMKM. Digitalisasi UMKM tidak hanya sekadar memiliki kehadiran online, tetapi juga tentang bagaimana UMKM memanfaatkan teknologi digital secara efektif untuk mengoptimalkan proses bisnis UMKM.

Dalam praktek digitalisasi UMKM, sebenarnya hal yang dilakukan tidak terbatas pada cara pemasaran atau promosi saja, namun juga kemudahan pembayaran dari aktivitas bisnis yang dilakukan UMKM. Hal ini akan membawa manfaat baik dari sisi pelaku UMKM hingga pembeli atau pelanggan.

Strategi digitalisasi yang tepat dapat membantu UMKM untuk meraih kesuksesan dalam menghadapi tantangan dan peluang di era digital. Berikut adalah beberapa tips yang dapat diadopsi oleh UMKM agar sukses dalam proses digitalisasi.

9 Tips Digitalisasi UMKM

1. Memahami Kebutuhan Pasar

Langkah pertama dalam tips digitalisasi UMKM adalah mengetahui kebutuhan pasar. Penting untuk memperhatikan produk apa yang saat ini dibutuhkan oleh pasar. Hal ini akan sangat membantu UMKM agar sukses karena memiliki produk yang sesuai dengan permintaan pasar.

Riset tentang kebutuhan pasar akan membantu dalam menyesuaikan penawaran produk UMKM agar lebih relevan dan menarik di pasar digital, serta dalam menentukan posisi pasar yang tepat.

Dengan adanya riset pasar juga akan membuat kualitas produk UMKM semakin tinggi yang akan menaikkan nilai tambah bila produk UMKM memiliki keungggulan dibandingkan kompetitor.

2. Riset Kompetitor

Pelaku UMKM dalam melakukan digitalisasi harus mengetahui data dari pasar dan kompetitor yang telah melakukan digitalisasi dengan riset untuk memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan saat ini, serta untuk mengidentifikasi strategi yang digunakan oleh pesaing.

Dengan riset kompetitor, pelaku UMKM dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari produk kompetitor.

Hal tersebut perlu dilakukan agar bisa meningkatkan kualitas yang dimiliki oleh usaha UMKM, apa saja yang sekiranya perlu diubah atau ditambahkan.

Selain itu, riset tersebut sangat berguna bagi pelaku UMKM dalam membangun bisnis secara digital karena dapat menemukan kekurangan dan bisa memberikan value lebih pada bisnis yang dijalani UMKM.

3. Kembangkan Model Bisnis

Pengembangan model bisnis adalah tentang memodifikasi atau mengganti model bisnis tradisional dengan yang lebih sesuai untuk lingkungan digital.

Ini bisa berarti menambahkan saluran penjualan online, mengadopsi model berlangganan, atau menyediakan layanan berbasis digital. Perubahan ini membantu UMKM tetap relevan dan kompetitif dalam pasar yang terus berubah.

4. Memiliki Prosedur Standar Operational (SOP)

Ketika ingin menjalankan sebuah UMKM tentu perencanaan bisnis atau business plan yang matang, ini sangat penting. Tidak hanya diperlukan pada saat memilih dan memulai suatu usaha, tetapi bisa juga digunakan untuk mengevaluasi sampai usaha terus berkembang.

Perincian tentang rencana bisnis ini bisa disebut juga sebagai SOP (Standard Operational Procedure), yaitu standarisasi kegiatan dalam usaha sesuai kebijakan dan aturan. Melalui SOP dalam suatu perusahaan tentu sangat bermanfaat untuk menjaga konsistensi prosedur kerja dalam sebuah usaha.

Selain itu, juga memberikan konsistensi pada tanggung jawab dan wewenang serta mampu meminimalisir kesalahan karena langkah-langkah pekerjaan secara rinci sudah dijelaskan dalam SOP. Dengan memiliki SOP yang jelas juga berfungsi agar pekerjaan menjadi lebih mudah dalam pendelegasian karena pembagian pekerjaan lebih jelas.

5. Kolaborasi dan Kemitraan

Membangun kolaborasi dan kemitraan dengan bisnis lain, terutama yang berbasis digital, dapat membantu UMKM dalam memperluas jangkauan dan kemampuan mereka.

Kemitraan ini bisa berupa kerjasama pemasaran, berbagi sumber daya teknologi, teknologi pembayaran, atau kemitraan strategis untuk menjangkau pasar baru atau mengembangkan produk baru.

6. Adaptasi dan Inovasi

Menuju digitalisasi UMKM harus beradaptasi dengan perubahan teknologi dan tren pasar. Ini termasuk mengadopsi teknologi baru, bereksperimen dengan ide-ide inovatif, dan menyesuaikan produk atau layanan mereka sesuai dengan kebutuhan pasar.

Adaptasi dan inovasi terus-menerus ini penting untuk memastikan bahwa UMKM tetap relevan dan dapat bersaing di pasar yang dinamis. Oleh karena itu, riset pasar dan kompetitor merupakan langkah adaptasi dan inovasi agar produk UMKM yang dihasilkan tidak kalah bersaing di pasar.

7. Menemukan Platform yang Tepat

Model bisnis yang UMKM bangun harus didukung dengan platform yang tepat sehingga digitalisasi UMKM bisa dibilang sukses. Platform jualan ini nantinya berhubungan dengan pemasaran digital yang digunakan.

Pelaku UMKM online dapat menggunakan platform website dan media sosial dalam menjual produk UMKM sebagai katalog atau display barang.

Atau, bila UMKM tidak memiliki website dapat menggunakan media sosial seperti Instagram, Facebook, atau link pembayaran yang mudah digunakan.

8. Pemasaran Digital

UMKM harus mulai memanfaatkan pemasaran digital untuk meningkatkan visibilitas dan jangkauan mereka. Ini melibatkan penggunaan alat dan strategi berbasis marketing digital seperti media sosial, SEO, iklan online, dan email marketing.

Dengan pemasaran digital, UMKM dapat menjangkau audiens yang lebih luas dengan biaya yang lebih efisien, membangun brand awareness, dan meningkatkan penjualan.

9. Menggunakan Teknologi Pembayaran Payment Link

UMKM online dalam menjual produknya membutuhkan pembayaran yang mudah bagi pembeli. Pembayaran digital atau electronic payment sangat disukai pasar karena kemudahannya. Dimana, pembeli bisa memilih metode pembayaran apa yang disukainya dengan banyak pilihan. Cashless adalah metode pembayaran yang banyak digunakan saat ini dalam kegiatan belanja online.

Digitalisasi UMKM dapat dapat menggunakan teknologi pembayaran melalui fintech payment gateway yang terintegrasi sehingga platform jualan UMKM digital dapat menerima pembayaran melalui virtual account, QRIS, dompet digital, hingga jaringan gerai minimarket modern.

Payment Link sebagai layanan tanpa integrasi yang memberikan kesempatan UMKM menerima segala jenis pembayaran dengan mudah oleh pelaku UMKM.

Baca juga: Payment Link, Solusi Pembayaran Praktis Segala Jenis Bisnis

Produk-produk UMKM yang dipasarkan melalui platform media sosial, website sederhana atau berbagai aplikasi chat seperti WhatsApp, Telegram, LINK, Messenger, dapat menerima pembayaran melalui Payment Link.

Dari link atau tautan unik yang dibuat, pembeli dapat mengklik link payment dan akan diarahkan ke halaman pembayaran online. Pada halaman tersebut, pelanggan akan diminta untuk memilih pembayaran yang mereka sukai.

Tanpa adanya integrasi yang rumit, Payment Link menjadi layanan pembayaran yang tepat dan mudah bagi pelaku bisnis UMKM di Indonesia.

Kebutuhan teknologi pembayaran menggunakan Payment Link untuk UMKM digital dapat melalui Winpay selaku fintech payment gateway di Indonesia. Syarat menggunakan Payment Link bagi UMKM juga sangat mudah, cukup mendaftar Winpay gratis, pelaku bisnis UMKM dapat dengan mudah menggunakan Payment Link untuk menerima pembayaran pelanggan.

Jadi, digitalisasi UMKM sangat penting bagi setiap pemilik bisnis berbasis UMKM. Ada banyak manfaat melakukan transformasi digital ini, seperti peluasan pasar, mendapatkan banyak pelanggan potensial, efisiensi bisnis, hingga memaksimalkan proses bisnis dalam hal transaksi hingga pembayaran.

Tentang Winpay Indonesia

Winpay adalah solusi pembayaran yang dapat diandalkan, aman, dan lengkap untuk bisnis online Anda. Lebih dari 25 pilihan metode pembayaran, akan membuat bisnis Anda menjadi lebih maju dan memudahkan pelanggan melakukan pembayaran.

Layanan Winpay Payment Gateway, dapat menerima pembayaran menggunakan:

    • Virtual account 11 bank siap melengkapi pembayaran Anda.
    • Dompet digital dan QRIS, menerima pembayaran melalui QRIS menggunakan e-money dan e-wallet, seperti: Gopay, DANA, OVO, ShopeePay, LinkAja, SpeedCash, dan jaringan bank.
  • Jaringan kartu kredit dan kartu debit Visa dan MasterCard.
  • Gerai minimarket modern melalui jaringan Indomaret, Alfamart Group, dan Fastpay
  • Winpay mendapatkan ijin dari Bank Indonesia sebagai Penyelenggara Layanan Payment Gateway No. 23/560/DKSP/Srt/B sebagai PSJP Kategori 1, dengan ijin Penerbit Uang Elektronik, Penyelenggara Payment Gateway, Penyelenggara Transfer Dana untuk PT Bimasakti Multi Sinergi.

Payment gateway Indonesia

Teguh Hartono